Sejarah Program Studi

Program Studi Pendidikan Geografi (PS-PGEO) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pattimura merupakan salah satu program studi tertua di kawasan timur Indonesia yang memiliki sejarah panjang dalam mendukung pengembangan pendidikan dan keilmuan geografi berbasis kepulauan. Sejarah berdirinya program studi ini tidak dapat dilepaskan dari perjalanan panjang pendirian FKIP Universitas Pattimura yang menjadi wujud nyata perjuangan masyarakat Maluku dalam menghadirkan lembaga pendidikan tinggi di wilayahnya. PS-PGEO menjadi simbol komitmen akademik untuk mengembangkan ilmu geografi yang relevan dengan konteks lokal, regional, dan nasional, serta berperan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten di bidang pendidikan geografi dan pembangunan wilayah kepulauan.

Cikal bakal FKIP Universitas Pattimura berawal pada tahun 1955 melalui berdirinya Yayasan Perguruan Tinggi Maluku (YPTM) yang lahir dari cita-cita masyarakat untuk menyediakan akses pendidikan tinggi di Maluku. Lembaga ini kemudian mendirikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) pada bulan September 1961 dengan membuka tiga jurusan utama: Geografi, Sejarah, dan Bahasa Inggris. Sejak awal, pendirian Program Studi Geografi diarahkan untuk menyiapkan tenaga pendidik profesional dengan kompetensi pedagogik dan wawasan geografis yang kontekstual terhadap lingkungan kepulauan. Kegiatan akademik saat itu dilaksanakan di gedung Sekolah Guru Atas (SGA) Ambon pada sore hari dengan memanfaatkan ruang belajar yang tidak digunakan, menandai fase awal perjuangan pendidikan tinggi di Maluku.

Jurusan Geografi menjadi salah satu program pionir FKIP YPTM dan dipimpin oleh Dra. J.H. Leuwol sebagai ketua jurusan pertama. Beliau dikenal sebagai sosok visioner yang merancang kurikulum awal, memperkuat metodologi pembelajaran geografi, dan menanamkan kesadaran lingkungan kepulauan sebagai fokus kajian akademik. Dalam fase awal ini, peran tokoh seperti Drs. G.A. Latuheru sangat penting dalam memperluas jaringan akademik dan membangun sistem kelembagaan yang berdaya saing. Keberadaan jurusan Geografi pada masa tersebut turut memperkuat upaya pengembangan tenaga guru di kawasan timur Indonesia, yang saat itu masih minim tenaga pendidik terlatih di bidang geografi.

Pada 3 November 1961, Yayasan Perguruan Tinggi Maluku berganti nama menjadi Yayasan Perguruan Tinggi Maluku dan Irian Barat (YPTMIB), dan melalui Surat Keputusan Menteri PTIP Nomor 99/62 tanggal 8 Agustus 1962, lembaga ini resmi bertransformasi menjadi Universitas Pattimura. Dengan SK Presiden Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 1963, Universitas Pattimura dikukuhkan sebagai perguruan tinggi negeri, dan FKIP menjadi salah satu fakultas pendiri yang strategis. Transformasi ini memperkuat posisi FKIP sebagai lembaga pendidikan tinggi kependidikan yang berfokus pada pengembangan sumber daya manusia di wilayah kepulauan. Pada tahun 1964, FKIP sempat diintegrasikan ke dalam IKIP Jakarta Cabang Ambon sebagai bagian dari kebijakan sentralisasi pendidikan tinggi nasional, di mana Jurusan Geografi bernaung di bawah Fakultas Keguruan Ilmu Sosial. Dra. J.H. Leuwol tetap memimpin jurusan ini dan menyesuaikan kurikulum agar sejalan dengan sistem pendidikan guru nasional yang berkembang saat itu.

Melalui Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi Nomor 16/1967, status IKIP Jakarta Cabang Ambon dikembalikan ke Universitas Pattimura pada 1 Januari 1968. Dengan demikian, FKIP kembali menjadi bagian otonom dalam struktur Universitas Pattimura, berperan dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi keguruan yang berorientasi pada kebutuhan daerah. Berdasarkan SK Presidium Universitas Pattimura Nomor 11 Tahun 1969, eks IKIP Jakarta Cabang Ambon dibagi menjadi dua fakultas, yakni Fakultas Keguruan dan Fakultas Ilmu Pendidikan, di mana Jurusan Geografi bernaung di bawah Fakultas Keguruan bersama Jurusan Sejarah, Ekonomi, dan Bahasa Inggris. Restrukturisasi kelembagaan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat tata kelola akademik dan pengembangan profesionalisme dosen di bidang pendidikan geografi.

Restrukturisasi berikutnya dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0174/1983 tentang Penataan Jurusan dan Program Studi di Lingkungan Perguruan Tinggi. Berdasarkan keputusan ini, pada 27 Desember 1984 Fakultas Keguruan dan Fakultas Ilmu Pendidikan dilebur menjadi satu kesatuan, yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pattimura. Dalam konteks ini, Jurusan Geografi bertransformasi menjadi Program Studi Pendidikan Geografi (S1) untuk memenuhi kebutuhan tenaga pendidik profesional di bidang geografi yang memiliki kompetensi dalam analisis spasial, pendidikan lingkungan, dan pengelolaan sumber daya kepulauan. Sejak saat itu, PS-PGEO secara resmi menjadi bagian integral dari sistem pendidikan akademik Universitas Pattimura yang mengedepankan mutu, relevansi, dan inovasi.

Pada periode 1970–1990, PS-PGEO memperkuat kapasitas kelembagaannya melalui pengembangan kurikulum, peningkatan kualifikasi dosen, dan modernisasi metode pembelajaran. Kurikulum disesuaikan dengan kebijakan nasional, termasuk penghapusan jenjang Sarjana Muda dan penyatuan program ke jenjang Strata Satu (S1). Dalam masa kepemimpinan para tokoh seperti Drs. A.S. Lumbessy, Drs. J. Noya, M.Pd., Dra. E.E. Woersok, Drs. F. Manuputy, Prof. Dr. M. Salakory, M.Kes., hingga Dr. M.A. Lasaiba, M.Sc., terjadi kontinuitas dalam pengembangan akademik dan penguatan tridharma perguruan tinggi. Kepemimpinan yang berkesinambungan ini memperlihatkan komitmen kuat terhadap pembaruan kurikulum dan relevansi bidang geografi dengan dinamika sosial-ekologis wilayah kepulauan.

Secara kelembagaan, dasar hukum pelaksanaan pendidikan di PS-PGEO saat ini diatur dalam Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 157/KPT/I/2016 tentang Izin Pembukaan Program Studi Pendidikan Geografi Program Sarjana pada Universitas Pattimura di Ambon. Berdasarkan SK tersebut, PS-PGEO memiliki kewenangan penuh untuk menyelenggarakan pendidikan akademik jenjang sarjana dan memberikan gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.). Seluruh kegiatan tridharma PS-PGEO telah terdaftar dalam Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD-Dikti) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, yang menjadi bukti sah legalitas operasional program studi dan jaminan keterlacakan data akademik. Selain itu, setiap perubahan kurikulum, termasuk implementasi kurikulum OBE–MBKM tahun 2021, telah disahkan oleh Senat Fakultas dan Rektor Universitas Pattimura melalui keputusan resmi.

Dalam konteks akreditasi, PS-PGEO telah melalui beberapa siklus penilaian. Berdasarkan Keputusan BAN-PT Nomor 1685/SK/BAN-PT/Akred/S/VIII/2017, program studi memperoleh Akreditasi “B” untuk periode 2017–2022. Sejak tahun 2023, PS-PGEO telah memulai proses reakreditasi menggunakan instrumen LAMDIK versi 2.0, dengan fokus pada penguatan visi keilmuan geografi kepulauan, integrasi teknologi geospasial dalam pembelajaran, serta penguatan kemitraan tridharma berbasis masyarakat. Untuk memperkuat daya saing, PS-PGEO juga telah menyiapkan dokumen pendukung berupa SK pembukaan program, SK kurikulum terbaru, laporan tracer study, serta rencana pengembangan sumber daya manusia.

Kini, dengan dukungan 17 dosen tetap (1 profesor, 3 doktor, dan 13 magister) serta tenaga kependidikan profesional, PS-PGEO terus memperkuat posisi strategisnya sebagai pusat pengembangan pendidikan geografi kepulauan. Kemitraan dengan Laboratorium Terpadu Blok Masela, BRIN, dan lembaga pemerintahan daerah menjadi wujud nyata sinergi akademik dan penelitian terapan. Lulusan PS-PGEO telah tersebar di seluruh Indonesia Timur dan berkiprah sebagai guru, peneliti, aparatur pemerintah, tenaga ahli tata ruang, dan konsultan lingkungan. Dengan semangat “Orang Basudara” yang menjadi filosofi budaya Unpatti, PS-PGEO FKIP Universitas Pattimura menegaskan komitmennya untuk menjadi pusat unggulan pendidikan geografi berbasis kepulauan, berkarakter, berdaya saing global, dan berorientasi pada keberlanjutan lingkungan

STATUS AKREDITASI

Berdasarkan Keputusan BAN-PT No. 0285/SK/BAN-PT/Akred/S/I/2017, menyatakan bahwa Program Studi Pendidikan Geografi, pada Program Sarjana Universitas Pattimura, Ambon Terakreditasi dengan peringkat “B”.

Akreditasi Pendidikan Geografi

Geografi FKIP Unpatti

Sertifikat Akreditasi ini berlaku selama lima tahun, sejak tanggal 10 Januari 2017 sampai dengan 10 Januari 2022.